Sabtu, 01 Januari 2011

Profil Uya Kuya


Surya Utama
atau yang dikenal dengan nama Uya Kuya lahir di Bandung, Jawa Barat, 4 April 1975 adalah seorang penyanyi, presenter, pemain film, produser, pesulap, dan pengusaha dari Indonesia. Uya mulai dikenal oleh publik sejak menjadi personil grup vokal Tofu. Sayangnya Uya memilih meninggalkan grupnya 28 Februari 2003 untuk berkarier solo. Album solo pertamanya adalah album soundtrack film Cinta 24 Karat. Selain menyanyi, laki-laki yang identik dengan kacamatanya ini juga menjadi produser dan pencipta lagu untuk album tersebut. Bahkan Uya juga berpartisipasi dalam film Cinta 24 Karat (2003). Penyuka warna biru dan hitam ini juga bermain di film Bad Wolf (2005) mendampingi aktor Sultan Djorghi, Baim, dan Indra Bekti.


Banyak sekali usaha yang dimiliki oleh Uya. Antara lain bisnis showroom mobil, beternak ikan Lou Han, usaha penangkaran kucing ras dan juga usaha pisang goreng Pontianak. Bahkan usah pisang gorengnya yang diberi nama Mr. Banana telah mencapai 8 gerai. Anak ke 2 dari 3 bersaudara pasangan Drs. Nararya Sutrasna dan Yuanita, SH ini tidak hanya pintar berbisnis. Namun juga pintar memainkan alat musik dan bermain sulap.

Uya menikah dengan model cantik Astrid Margaretha pada tanggal 17 Mei 2003. Pernikahan tersebut telah membuahkan seorang anak perempuan yaitu Cinta Rahmania Putri Khairunisa pada tanggal 2 Februari 2004 dan Sydney Agusto Putra Utama

Film
* Cinta 24 Karat
* Bad Wolf

Presenter
* Playboy Kabel
* Ketok Pintu
* Ngacir
* Ekspresi Gaya Pelajar (EGP) SMU
* Hari Yang Aneh (2008)
* Uya emang Kuya (2009 - sekarang)
* Jebakan Betmen (2010 - )
* Uya Emang Kuya

Album
* Persembahan Cinta (album kompilasi milik Andi Bayou)
* Cinta 24 Karat
* Playboy Insaf

Profil Ade Namnung


Syamsul Effendi
yang lebih dikenal sebagai Ade Namnung lahir di Jakarta, 10 April 1977 adalah pelawak dan presenter Indonesia.
Ade dikenal sebagai salah satu pengisi acara tetap dalam acara Tawa Sutra di stasiun televisi swasta antv, bersama Peppy,Budi Anduk, Arie Untung, dan Aldi Taher. Selain itu, Ade juga sering kali menjadi MC dalam suatu acara dan membintangi beberapa produk

sumber : infoselebindo.com

Profil Jamrud

Jamrud merupakan Grup band Rock yang terlahir di Kota Bandung, Cimahi 1989 Jawa Barat. Dulu nama band ini JAM, Setelah itu diubah menjadi Jam Rock. Kemudian karena sesuatu sengketa soal nama dengan personel yang pernah gabung di Jam Rock, maka "Jam Rock" berubah menjadi "Jamrud" sampai skarang ini.

Album Jamrud di antaranya "Nekad" (1996), "Putri" (1997), "Terima Kasih" (1998), "Ningrat" (2000), "Sydney Sydney 090102" (2002), "BO 18+" (2004), "All Access In Love" (2006) dan sejumlah album kompilasi.

Formasi awal Jamrud semula terdiri atas Azis Mangasi Siagian (gitar), Ricky Teddy (bass), Agus (drum) dan Oppi (vokal). Formasi terakhir terdiri dari Azis Mangasi Siagian (gitar), Krisyanto (vokal), Ricky Teddy (bass) dan Suherman Husin (drum).

Di tengah perjalanan beberapa kali berganti personil, termasuk keluar dan masuknya Sandy Handoko dan Fitrah Alamsyah. Dengan alasan jenuh, Krisyanto mengundurkan diri pada 2008.

Setelah ditinggal Krisyanto, Jamrud pun merekrut personil baru, yakni Donald (vokal), Irwan (gitar) dan Dani (drum). Dengan formasi baru ini, mereka merilis album kesebelas dengan titel "New Performance" 2009 pada Maret 2009.

Mendekati akhir tahun 2009, tepatnya November 2009, Donald dkk merilis album the best, dengan titel "Best of The Best Jamrud". Album ke-12 ini berisi 17 lagu yang pernah jadi hits di album-album sebelumnya namun dengan aransemen baru.

Sebagai awal kembalinya Jamrud, proses pembuatan album "Best of The Best" band ini tidak kurang dilakukan di Benchmark Mastering, Sidney, Australia, dengan tata musik yang berbeda dari aslinya. "Boleh dibilang hampir 75% lagu-lagu dalam album ini kita buat baru aransemennya," kata Azis.

Personil :
Donald (Vokal)
Azis (Gitar)
Irwan (Gitar)
Ricky (Bass)
Dani (Drum)

Profil Five Minute

Five Minutes adalah sebuah band pop rock yang berasal dari Kota Kembang Bandung berdiri tahun 1994. Kini, Five Minutes digawangi oleh Ricky Tjahyadi (keyboard), Richie Setiawan (vokal), Drie Warnanta (bass), Roelhilman (gitar), dan Aria Yudhistira (drum).

== Formasi awal ==?? Drie dan Ricky bertemu di awal tahun 1990-an dan sempat membentuk band yang tampil di sejumlah kafe. Namun band ini hanya bertahan selama 2 tahun

Mereka kemudian membentuk Five Minutes bersama Sonny (gitaris) dan Sanny (vokalis) di tahun 1994 untuk mengikuti Fetival Band Se-Jabar DKI di Bandung. Dalam ajang tersebut mereka berhasil menjadi juara 1 dari 102 peserta. Tak lama, mereka pun masuk dapur rekaman. Album perdana mereka bertajuk Five Minutes (1996), yang diikuti oleh Five Minutes 2 (1997), Ouw! (2002), Sekat (2003), dan The Best +5 (2004). Penampilan yang unik dengan mengenakan sarung di panggung, menjadi salah satu daya tarik mereka.


FORMASI BARU
Setelah album The Best, Sanny sang vokalis dan Sonny (gitaris) mengundurkan diri. Ricky dan Drie pun berburu personel baru. Akhirnya Richie (vokal), Roelhilman (gitar), dan Aria Yudhistira (drum) melengkapi formasi Five Minutes yang baru. Pada bulan Juni 2007, mereka merilis album baru bertajuk Rockmantic. Mereka pun menanggalkan sarung yang selama ini lekat sebagai image mereka.

DISKOGRAFI
* Five Minutes (1996)
* Five Minutes 2 (1997)
* Ouw! (2002)
* Sekat (2003)
* The Best +5 (2004)
* Rockmantic (2007)
* Rockmantic (Repackaged) (2008)

Profil Kangen Band

Kangen Band adalah salah satu grup band dari Indonesia, tepatnya dari daerah Lampung. Band ini beranggotakan 6 orang yaitu Doddy, Andika, Tama, Lim, Nory, dan Barry serta dengan backing vocal Eren. Kangen Band dibentuk pada tahun 2005 di Lampung. Awalnya Eren adalah personil dari Kangen Band sendiri, tapi konsep produserlah yang mengharuskan Kangen Band untuk melepaskan Eren, dikarenakan produser menginginkan band ini terdiri dari band cowok saja. Meskipun begitu Kangen Band tetap setia dan menjadikan Eren sebagai backing vocal, sehingga makin mantap dengan suara bening Eren.
Beberapa pihak yang iri dan tidak suka, band ini dianggap tidak berkualitas dan dianggap mempunyai musikalitas, dalam, dan luar biasa saja , namun Kangen Band cukup sering direquest oleh para pendengar radio diseluruh pelosok negeri ini.

Album perdana mereka adalah TENTANG AKU, KAU DAN DIA yang dirilis tahun 2007. Lagu Tentang Bintang, Tentang Aku Kau dan Dia dan Selingkuh, menjadi beberapa single andalan dan terbukti cukup diterima dikalangan masyarakat. Dan kabar menariknya disebut-sebut bahwa mereka telah mempunyai 472 stok lagu yang diciptakan oleh mereka sendiri yang sudah ada di album perdana mereka dan album mereka berikutnya... wow luar biasa sekali tentunya ...
Kangen Band kembali mengeluarkan album kedua di tahun 2008 dengan album bertajuk Bintang 14 Hari yang menyajikan warna musik berbeda dengan menampilkan unsur Melayu dan sedikit mengeksplorasi unsur Jawa di salah satu single mereka yang berjudul Do’y.

Profil Hasan Tiro

* Nama : Teungku Hasan Muhammad di Tiro
* Lahir : 25 September 1925, Pidie, Aceh
* Orangtua : Pocut Fatimah (Ibu), Teungku Muhammad Hasan (Ayah)
* Istri : Dora, keturunan Yahudi Amerika (Sebelumnya pernah masuk Islam, lalu cerai)
* Anak : Karim di Tiro (Doktor Sejarah dan mengajar di AS)
* Alamat : Norsborg, Stockholm, Swedia

Pendidikan
* Fakultas Hukum UII, Yogyakarta (1945)
* Ilmu Hukum International, Univesitas Columbia

Pengalaman Organisasi
* Pernah aktif dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI)
* Pernah menjabat Ketua Muda PRI di Pidie pada 1945
* Staf Wakil Perdana Menteri II dijabat Syafruddin Prawiranegara
* Staf penerangan Kedutaan Besar Indonesia di PBB
* Presiden National Liberation Front of Aceh Sumatra
* Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di PBB,AS, 1950-1954
* Ketua Mutabakh, Lembaga Nonstruktural Departemen Dalam Negeri Libya
* Pernah kuliah di UGM Yogya
* Dianugerahi gelar Doktor Ilmu Hukum University of Plano,Texas
* Lulusan University Columbia dan Fordam University di New York

Karya-karya
* Mendirikan "Institut Aceh" di AS
* Dirut dari Doral International Ltd di New York
* Punya andil di Eropa, Arab dan Afrika dalam bisnis pelayaran dan penerbangan
* Diangkat oleh Raja Feisal dari Arab Saudi sebagai penasehat agung Muktamar Islam se-Dunia (1973)
* mendeklarasikan Aceh merdeka pada 4 Desember 1976
* 1976-1979 untuk melawan pemerintah Indonesia
* Artikel berjudul The Legal Status of Acheh Sumatra under International Law 1980
* The Unfinished Diary
* Atjeh Bak Mata Donya (Aceh Dimata Dunia)
* Terlibat sebuah "federasi" 10 daerah di Sulawesi, Sumatra, dan Maluku perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno
* Menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka,1965

Hasan Tiro dan Gagasan Aceh Merdeka
Tempora muntatur et nos muntatur illis. Waktu itu berubah dan kita ikut berubah di dalamnya. Ungkapan itu pun selaras dengan perjalanan hidup Hasan Tiro, pembuat simpul-simpul sejarah Aceh.

Simpul sejarah Aceh tak lekang dari sosok Tgk Muhammad Hasan Di Tiro, yang dalam orgasisasi GAM dikenal sebagai Wali Nanggroe. Menurut Cornelis Van Dijk, sejarawan asal Rotterdam, Belanda. Hasan Tiro disebut sebagai seorang yang memiliki inteligen tinggi, berpendidikan baik, yang diberkahi dengan kombinasi yang jarang terdapat pada orang kebanyakan, yakni pesona dan keteguhan hati (Burham: 1961).

Ia dilahirkan di Desa Tiro, Pidie. Pada masa kolonial Belanda menjajah Aceh, Hasan Tiro muda merupakan salah seorang murid kesayangan Teungku Muhammad Daud Beure’eh di Madrasah Blang Paseh, Sigli. Sedang dalam masa pendudukan Jepang, Hasan Tiro belajar di pendidikan normal Islam. Sebuah tempat yang kemudian menjadikannya “anak emas” Said Abubakar, seorang tokoh pendidikan Aceh waktu itu.

Setelah Indonesia merdeka, Hasan Tiro berangkat ke Yojakarta untuk belajar di Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia. Tamat kuliah ia kembali ke Aceh untuk bekerja pada pemerintah darurat Indonesia, pimpinan Perdana Menteri Syarifuddin Prawiranegara. Pemerintahan darurat Indonesia waktu itu dipindahkan ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat karena Yogjakarta sebagai ibu kota Indonesia telah dikuasai Belanda yang melakukan agresi militernya ke dua.

Pada tahun 1950, Hasan Tiro menjadi salah seorang diantara dua mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang mendapat bea siswa untuk melanjutkan pendidikan pada fakultas hukum, Universitas Columbia, Amerika Selatan. Di negeri adi daya tersebut, sambil kuliah Hasan Tiro bekerja pada Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Memasuki tahun 1954, ia melakukan hal-hal yang mengabaikan Pemerintah Republik Indonesia, dengan manamakan dirinya sebagai Menteri Berkuasa Penuh dan Duta Besar Republik Islam Indonesia/Negara Islam Indonesia di PBB dan Amerika Serokat.

Puncaknya, 1 September 1954, Hasan Tiro mengirim ultimatum kepada Perdana Menteri (PM) Indonesia, Ali Sastroamidjojo, yang dianggapnya telah bertindak fasis komunis. Surat terbuka Hasan Tiro tersebut kemudian membuat heboh Indonesia, apalagi surat itu disiarkan oleh beberapa surat kabar Amerika dan beberapa surat kabar di Indonesia terbitan Jakarta, seperti Abadi, Indonesia Raya, dan Keng Po.

Dalam surat itu, secara terang-terangan Hasan Tiro mengatakan bahwa kabinet Ali sastroamidjojo, telah menyeret bangsa Indonesia ke dalam lembah reruntuhan ekonomi, politik, perpecahan, dan perang saudara. Selain itu Ali Sastroamidjojo juga dinilai telah melakukan genocida (pembasmian etnis) di beberapa daerah di Indonesia.

Dalam surat itu, Hasan Tiro menuntut tiga poin penting kepada kabinet Ali Sastroamidjojo, yakni, menghentikan agresi terhadap rakyat Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan rakyat Kalimantan. Pada poin ke dua suratnya, ia juga menuntut agar semua tawanan politik dari daerah yang disebutkan tadi dibebaskan.

Bukan itu saja, pada poin selanjutnya, Hasan Tiro meminta agar dilakukannya perundingan dengan Teuku Muhammad Daud Beureueh, S M Kartosuwiryo, Abdul Kahar Muzakar, dan Ibnu Hajar. “Jika sampai tanggal 20 September 1954, ajuran-ajuran ke arah penghentian pertumpahan darah ini tidak mendapat perhatian tuan, maka saya bersama putra-putri Indonesia yang setia akan mengambil tindakan tegas,” tulis Hasan Tiro dalam suratnya itu.

Masih dalam surat itu, Hasan Tiro mengatakan akan mengambil beberapa langkah bila tuntutannya itu tidak dipenuhi, diantaranya, akan membuka kedutaan-kedutaan di seluruh dunia—Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan semua negara Islam, juga di PBB—dan membuka tindak kekerasan Pemerintah Indonesia di depan Majelis Umum PBB, yang dinilainya telah melakukan pelanggaran HAM di Aceh.

Selain itu, Hasan Tiro juga menyebutkan akan mengadukan Pemerintah Indonesia di hadapan PBB atas tuduhan melakukan pembunuhan massal terhadap para ulama di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sulawesi. Ia juga akan memperjuangkan pengakuan internasional baik moril maupun materil terhadap Republik Islam Indonesia.

Di samping itu, bila Pemerintah Indonesia tidak memenuhi tuntutannya, Hasan Tiro mangancam akan mengusahakan pemboikotan diplomatik dan ekonomi secara internasional terhadap Republik Indonesia, serta penghentian bantuan yang diberikan lewat rencana Kolombo atau PBB dan Amerika Serikat.

Menanggapi surat Hasan Tiro dari Amerika Serikat itu, Pemerintah Indonesia melalui Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo, menolak semua tuntutan Hasan Tiro. Sebaliknya, meminta agar Hasan Tiro kembali ke Indonesia paling lambat 22 September 1954. Bila permintaan itu diabaikan, maka passport Hasan Tiro akan ditarik.

Namun Hasan Tiro mengambil jalan lain. Ia tidak menghiraukan permintaan itu. akhirnya paspornya pun dicabut. Ia kemudian ditahan oleh pihak imigrasi Amerika di Ellis Island. Namun setelah membayar denda sebanyak US$ 500, Hasan Tiro dibebaskan.

Setelah bebas, Hasan Tiro kembali melakukan upaya politik yang menyerang Pemerintah Indonesia. Ia mengumumkan sepucuk surat di surat kabar New York Time. Isinya, meminta perhatian Perdana Mentreri Indonesia, Ali Sastroamidjojo akan kemajuan komunis di Indonesia, serta menyampaikan sebuah laporan pelanggaran HAM oleh rezim Ali Sastroamidjojo di Indonesia.

Jakarta pun berang terhadap tingkah Hasan Tiro. Berbagai upaya dilakukan untuk membungkamnya, salah satunya berusaha mengekstradisinya dari Amerika. Tapi upaya pemerintah Indonesia tersebut tidak berhasil. Karena itu pula, Hasan Tiro semakin leluasa melanjutkan propaganda anti Indonesia di New York, Amerika Serikat.

Pada tahun 1955, Hasan Tiro mengirim surat kepada 12 negara Islam di dunia. Isinya, meminta kepada pemerintah 12 negara Islam itu untuk memboikot Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan dilaksanakan di Bandung pada April 1955. Hasan Tiro mengatakan, alasannya mengajukan permintaan tersebut adalah, karena pemimpin Islam di beberapa daerah di Indonesia yang tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII) telah dibunuh oleh tentara dan polisi dibawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo yang didominasi oleh kaum komunis.

Kiprah Hasan Tiro terus berlanjut. Secara diam-diam ia kembali ke Aceh. Dan pada 4 Desember 1976, bertepatan di Gunung Halimun, sebuah daerah pedalamam di Pidie, ia mendeklarasikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang bermaksud memerdekakan Aceh dari Republik Indonesia. Maka sejak saat itu, sejarah konflik yang sarat dengan aroma mesiu dan anyir darah pun kembali menghiasi tanah Aceh.

Akibat aktivitasnya, Hasan Tiro menjadi buronan nomor wahit Pemerintah Indonesia. Karena terus menerus dikejar oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), Hasan Tiro keluar dari Aceh dan mendirikan pemerintahan GAM di luar negeri. Sampai akhirnya ia mengambil sebuah keputusan politik, yang menjadi salah satu simpul sejarah Aceh. Melalui tangan kanannya, Malik Mahmud, menandatangani nota kesepahaman (MoU) damai dengan Pemerintah Republik Indonesia, pada 15 Agustus 2005, di Helsinky, Firlandia.***
Iskandar Norman.

Hasan Tiro Meninggal
VIVAnews - Deklarator Gerakan Aceh Merdeka(GAM), Tengku Hasan Tiro meninggal dunia pada pukul 12.12 Waktu Indonesia Barat.

Kabar meninggalnya Hasan Tiro disampaikan langsung oleh Perdana Menteri GAM, Malik Mahmud.

"Wali [Hasan] sudah meninggalkan kita," kata dia dalam Bahasa Aceh kepada para mantan Anggota GAM yang menunggu di depan ruang lobi ICCU RS Zainoel Abidin Banda Aceh.

Beberapa mantan GAM tampak menangis, dan langsung menghubungi orang-orang terdekat.

Belum ada keterangan resmi dari dokter yang merawat Hasan Tiro.

Sebelumnya, kesehatan Hasan Tiro dikabarkan memburuk. Tekanan darahnya juga tidak stabil.

Ketua Tim Dokter yang menangani Hasan Tiro, dr Andalas mengatakan, tekanan darah orang nomor satu di GAM itu hanya 70 sampai 40. Leukositnya menjadi 20 ribu.

Selain terjadi ganguan pada paru-paru, kata Andalas, Hasan Tiro juga punya masalah pada darahnya. Dia juga mengalami infeksi pada jantung.

Hasan Tiro telah dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh selama 13 hari. Ini merupakan sakit terparah yang pernah di alaminya. (umi)
Sumber berita duka : http://nasional.vivanews.com/news/read/155226-kabar_duka_dari_aceh__hasan_tiro_meninggal

Profil Dedi Corbuzier

BIODATA
Nama lengkap : Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo
Nama beken : Deddy Corbuzier
TTL : Jakarta, 28 Desember 1971
Agama : Katolik
Nama Istri : Kalina Oktarani
Menikah : 25 Februari 2005
Nama anak : Azkanio Nikola Corbuzier
Makanan Fav : Masakan Padang
Warna Fav : Hitam
Pesulap Fav : Harry Houdini
Buku karangannya : The Book of Magic
Resto miliknya : Midas Magic House