Nama: Mohammad Hatta
Tempat/Tanggal lahir: Kampung Aur Tajungkang Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Agama: Islam
Tempat/Tanggal wafat: Jakarta, 14 Maret 1980
PENDIDIKAN:
- Europese Lagere School (ELS) di Bukittinggi (lulus 1916)
- Meer Vitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang (lulus 1919)
- Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang) di Jakarta (lulus 1921)
- Nederland Handelshogeschool di Rotterdam (tamat dengan gelar Drs, 1932)
PERJALANAN KARIER
- Bendahara Jong Sumatranen Bond di Padang (1916-1919)
- Bendahara Jong Sumatranen Bond di Jakarta dan mengurus majalah Jong Sumatra (1920-1921)
- Menjadi anggota Indonesische Vereniging (ketika belajar di Belanda) yang kemudian berubah menjadi Perhimpoenan Indonesia, dan menjadi Dewan Redaksi majalah Indonesia Merdeka (1922-1925)
- Ketua Pemuda Indonesia di Belanda (1925-1930)
- Sebagai wakil Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, berkedudukan di Berlin (1927-1931)
- Ikut Konggres Demokratique International IV di Beirvile, Paris (1936)
- Ditangkap dan dipenjara di Den Haag, Belanda (23 September 1927-22 Maret 1928) karena tulisan-tulisannya di Majalah Indonesia Merdeka
- Kembali ke Indonesia (1932)
- Ketua Partai Pendidikan Nasional Indonesia (lazim disebut PNI baru) dan menangani majalah Daulat Rakyat (1934-1935)
- Dipenjarakan pemerintah Hindia Belanda di Glodok, Jakarta (1934)
- Dibuang ke Boven Digul, Papua (1934-1935)
- Dibuang ke Banda Naira (1935-1942)
- Dipindahkan ke Penjara di Sukabumi (Februari 1942)
- Dibebaskan dari penjara (9 Maret 1942)
- Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Dai Nippon (April 1942)
- Diangkat menjadi salah satu pimpinan Pusat Tenaga Rakyat (Putera-1943)
- Anggota Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan-Mei 1945)
- Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI-7 Agustus 1945)
- Memproklamasikan Kemerdekaan RI bersama Soekarno (17 Agustus 1945)
- Wakil Presiden Indonesia I (18 Agustus 1945-1 Desember 1956)
- Mengeluarkan Maklumat Nomor X (16 Oktober 1945) yang memberikan kekuasaan untuk menentukan Garis-garis Besar Haluan Negara kepada Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
- Mengeluarkan Maklumat Politik (1 November 1945) yang antara lain menyatakan bahwa Indonesia bersedia menyelesaikan sengketa dengan Belanda dengan cara diplomasi
- Mengeluarkan Maklumat (3 November 1945) yang membuka peluang berdirinya partai-partai politik
- Wakil Presiden merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (29 Januari 1948-Desember 1949)
- Ketua Delegasi Indonesia ke Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana (1949)
- Wakil Presiden merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menlu dalam Kabinet RIS (Desember 1949-Agustus 1950)
KEGIATAN LAIN
- Menjadi Dosen di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat di Bandung (1951-1961)
- Menjadi Dosen di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta (1954-1959)
- Dosen Luar Biasa pada Universitas Hasanuddin (1966-1971)
- Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi tentang masalah korupsi (1969)
- Dosen Luar Biasa Universitas Padjajaran Bandung (1967-1971)
- Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)
PENGHARGAAN
- Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada (1956)
- Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin (1973)
- Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia (1975)
- Menerima tanda jasa Bintang Republik dari Presiden Soeharto (15 Agustus 1972)
KARYA TULIS
- Economische wereldbouw en machtstegenstellingen (1926)
- L’Indonesie et son problema de I’Independence (1927)
- Indonesia Vrij (1928)
- Tujuan dan Politik Pergerakan Nasional Indonesia (1931)
- Krisis Ekonomi dan Kapitalisme (1934)
- Perjanjian Volkenbond (1937)
- Mencari Volkenbond dari Abad ke Abad (1939)
- Rasionalisasi (1939)
- Penunjuk bagi Rakyat dalam Ekonomi, Teori, dan Praktek (1940)
- Alam Pikiran Yunani (1941)
- Perhubungan Bank dan Masyarakat di Indonesia (1942)
- Beberapa Pasal Ekonomi (1943)
- Portrait of a Patriot, Selected Writings (1972)
- Pikiran-pikiran dalam bidang Ekonomi untuk Mencapai Kemakmuran yang Merata (1974)
- Mohammad Hatta Memoir (1979)
KELUARGA
- Istri: Rahmi Hatta
- Anak:
- 1. Meutia Farida Hatta (21 Maret 1947)
- 2. Gemala Rabi’ah Hatta (1953)
- 3. Halidah Nuriah Hatta (25 Januari 1956)
- Orang tua Hatta:
- Kakek Hatta: Syekh Abdurrahman (dikenal sebagai Syekh Batuhampar)
- Bapak: Haji Muhammad Djamil (Ulama dari Batuhampar, Kabupaten Limapuluh Kota)
- Ibu: Saleha (Keluarga pengusaha terpandang dari Bukittinggi)
- Bung Hatta adalah anak bungsu dalam keluarga dengan rincian sebagai berikut:
- 1. Halimah (kakak, satu ayah lain ibu)
- 2. Rabiah (kakak, satu ayah lain ibu)
- 3. Rafiah (satu ayah, satu ibu)
- 4. Bung Hatta (anak bungsu)
Sumber:
Bung Hatta Kita, Yayasan Idayu (Jakarta, 1980)
Ensiklopedi Indonesia, 1982
Ensiklopedi Nasional Indonesia
Berita-berita Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar